Dawai Sang Sufi (Al Futuhat)

Hidup adalah ibadahDalam ayat-Nya Allah berfirman,Wama kholaqtul jinna wal insa illa liya'bududunLama aku tidak percaya dengan ayat iniFikirku aku hanya disuruh shalat, puasa dan dzikirApalagiketika aku berfikir tenickytang ayat,Wa'bud robbaka hatta ya'tiyakal yakin,Demi Allah, aku tidak sanggup untuk beribadah terus menerus...Aku bingungAku takutAku lari dari pendapatku sendiriSuatu hari aku

Wajahmu (Kitab Cinta Rumi)

Mungkin kau berencana pergi,seperti ruh manusiatinggalkan dunia membawa hampir semuakemanisan diri bersamanyaKau pelanai kudamuKau benar-benar harus pergiIngat kau punya teman disini yang setiarumput dan langitPernahkah kukecewakan dirimu ?Mungkin kau tengah marahTetapi ingatlah malam-malamyang penuh percakapan,karya-karya bagus,melati-melati kuning di pinggir lautKrinduan, ujar Jibrilbiarlah

Bayang-bayang Nabi

Rasulullah, apa yang harus dilakukan para pemimpin ?"Membela yang lemah dan membantu yang miskin" jawab Nabi.Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan ulama ?Memberi contoh yang baik dan mendukung pemimpinYAng membela orang - arang lemah" jawabnyaYa Rasulullah ... apa yang harus dilakukan orang-orang lemah dan miskin ?"Bersabarlah, dan tetplah bersabarJangan kau lihat pemimpinmu yang suka

Nice Words from Rendra

Sering kali aku berkata,ketika orang memuji milikku,bahwa sesungguhnya ini hanya titipan,bahwa mobilku hanya titipan Nya,bahwa rumahku hanya titipan Nya,bahwa hartaku hanya titipan Nya,bahwa putraku hanya titipan Nya,tetapi,mengapa aku tak pernah bertanya,mengapa Dia menitipkan padaku?Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?Dan kalau bukan milikku,apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?Adakah

Semangat

kadang,,hidup itu hanya untuk berjalankadang kita takut memutuskan, ragu-ragu, atau bahkan tengah tersesattapi bagaimanapun juga, hidup terus berjalan, tak cukup beri waktu berpikirmaka pilihlah yang ada di hadapanmu, atau segalanya lenyap seketika itu jugaya, kawan, hidup itu terus berjalan!maka melangkahlah dengan gagah berani, jangan berhenti!bersemangatlah!

Terdiamku Di Sudut Ke Hampaan

Terdiamku di sudut ke hampaanKau berada tepat di depanTapi dekat jarak ini menjadi dinding penghalangKarena tak pernah bisa ku ungkap rasa yang hilangWahai kau wanita yang meluluhkan hatikuKau cairkan hati begitu cepatMengapa hanya hati yang bicaraKau buat hilang logika yang kupunyaKau membuatku tak karuanDalam kehidupan yang telah kususun dengan indahKau datang dengan

Embun Pagi Ceritakan Padanya

Embun pagi ceritakan padanyaAku jatuh cinta lagiTak seindah dulu saat pertama kumencintaKenangan indah dulu masih membekas direlung hatiTak penah dapat kumengertiMengapa bayang mu selalu adaMampukah kubertahanLewati semua yang tengah kualamiMaafkan bila ku mengenangnyaBukan maksud memandingkan dengan dirinyaAku telah mencoba mengubur rasa iniKarena takut menyakiti hati mu

Melunak Mu ?

.adHeadline {font: bold 10pt Arial; text-decoration: underline; color: #1F1F1F;} .adText {font: normal 10pt Arial; text-decoration: none; color: #000000;}mendekap batu ribuan tahun pada dirimu yang menjauhaku mengertia tentang kerasnya engkauyang akan lunak dalam jangka miliartahunlalu kapan aku mendapat kepastian?sebuah jawaban yang menenangkan hatikuyang

PULAU RAJA

Pulau raja persunting mahakala di Utara Mayapadarenta. Hatinya kian bisu di tanah berkelaminjalang, sewaktu jiwa-jiwa dikelanaauratnya untuk sepasangkursi jati hitam. Tak lama waktupasir bergegas kering: tenggelamlah lumbungpulau merunut ayat punggung ratu Selatan. Bala karmamemenggal kitab yang luruh oleh endus panasangkara bebatuan kembar. Pulau rajaperlahan mendaki

Spectrum Ruang...

Embun yang menggambaridaun daun talas meneteskan cerita,dan kutemukan kamudi rerimbunan cemara...tertingkap masa lalumakin menebal...sampai ku akhiri perjalanan gerimis initak ada lagi "dancing elf"di pembukaan sajak tentang kasih,kau hilang...Masih angin yang jadi rumahku,pengembaraan musim sebuah eksistensidimana keraguan menunggui muara muaratempat airmata mengalirkan

PENANTIAN TIGA DUPA

Tiga dupa berdiri di kantung gerbangratapan Merak Hijau, mendampingi kolamperut-perut bambu di kaki Harimau Batu. Penggiringwangi sesaji melipur keringat di pancur ragapara selir tembok awan, semenjak arussenyumnya membunuh hati permaisuri arak.Tiga dupa silih berganti semasa empat waktu tertidurmenghianat bumi: berakhir abu, dan kembalimewujud tiga dupa menyala di kantunggerbang ratapan Merak