Menulis Cerita "Ibu"
Tak sepatah kata dapat kutuliskanAku tak tau mengapaApa aku harus mengarangAku hanya bisa termenungMasih teringat di luar sanaSemua orang merendahkankuSemua orang mengusirkuAnak miskin tak berbapakAir mata ini tak pernah berhentiKetika melihat ibuDiinjak-injak masyarakatDibuang dari perkerumunanYang bisa kutuliskan hanyaSepenggal kalimat dalam hidupku" Nak, jangan seperti mama."
Aku ini binatang
Aku ini binatangBinatang yang dibuang dipinggir jalanBinatang yang tak berbulu penuh dengan lukaBinatang yang dipungut seseorangBinatang yang tak berguna dan ditinggalkanBinatang yang memakan binatang lainnyaBinatang yang yang tak memiliki hatiRasanya diri ini ingin matiSekarang ku menemukanDiriku yang sebenarnyaKarena aku adalah binatang
Rizkiku
Aku tahu, rizkiku tak mungkin diambil orang lain Karenanya hatiku tenang Aku tahu, amal-amalku tak mungkin dilakukan orang lain Maka aku sibukkan diriku bekerja dan beramal Aku tahu Allah selalu melihatku Karenanya aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat Aku tahu kematian menantiku Maka kupersiapkan bekal untuk berjumpa rabku [Hasan Basri, 3A1]
Inginku…
Inginku selalu sebut nama-MuDalam setiap desahan nafaskuDi tiap detakan jantungPada tiap langkah-langkah kakiku Pada tiap kedipan mataTapi mengapa kadang bibir keluTerlalu banyakkahdosa hamba-Mu iniYa Allah[night light, 2a1]
Bimbang
Ketika aku harus memilihAntara cerita dua kehidupanYang akan mengalirDalam setiap detik waktuAtau ketika aku harus memilihAntara membaca puisi Khairil AnwarAtau syair Kahlil GibranYang akan memberi inspirasiDisetiap gores karyakuDan mesti aku harus mengatakanBahwa karyaku tak ternilaiDibanding karya mereka
Jeritan Alam
Angin pagi menyapakuSeolah-olah berkataNamun ku tak mengertiApa yang dikatakannyaYang terdengar hanyaMakaDi sisi ruang hampa ituDalam diamkuHatiku pun berbisik“Bingung” Desis-desis hampaKutanya pada pohonApa jawabannyaYang ada hanya lambaian daun-daunDan gemerisik ranting berjatuhanKutanya pada airNamun kutanya apa jawabnyaYang terdengar hanyaAlunan air mengalirAndai aku pahamiJeritan-jeritan
MAYOGA
Serasa secepat kilatSerasa sekejap mata Bak mimpi di malam sunyi Diriku telah……. Masuk di kalbumu Di duniamu Namun……. Jiwa tak mampu mau MAYOGA……. Berhiaslah lampu-lampu ilmu Berpeganglah irama iman dalam berpacu dan berumbu Bersatulah……. Berpadulah…… Hingga runtuh tak tersentuh Kejarlah ULTRAPRIMA dalam cita Dan……. Selamat tinggal
Pencarianku
Aku ingin pergi sajaMencari kesenyapan dalam ruangKemudian aku mengekor padanyaUntuk ku dapatkan apa itu kasihAh…………………Tapi aku kesal……Ketika kerak-kerak kesakitanMasih tampak jelas tanpa temaramLalu bagaimana ???Sedang puing-puing itu tak jelasAntara selisih dan arahnyaMenjemukan!!!Karena akuMasih tetap tinggal
Sepatah Kata Buat Sahabatku
Bisik jiwa tlah terputus dalam satu hembusan nafas Janji suci tlah kau ingkari tuk bersama Dalam tawa dan duka Yakinlah selalu … sobat Bawa segala luka yang menyobek hatimu Adalah pisau yang mengalir di setiap tetes darahku Kesedihan yang nampak di raut mukamu Adalah kepedihan terdalamku Ketidakramahan dirimu adalah penyobek hatiku Taukah kau sobat? Bahwa
DOA
TuhankuDalam termangu, aku masih menyebut namaMuWalau susahsungguhMengingat kau penuh seluruhTuhankuAku hilang bentukRemukTuhankuDi pintuMu aku mengetukAku tidak bisa berpaling
DI MESJID
Kuseru saja DiaSehingga datang jugaKami pun bermuka-muka.Seterusnya Ia menyala-nyala dalam dada.Segala daya memadamkannyaBersimbah peluh diri yang tidak bisa diperkudaIni ruangGelanggang kami berperangBinasa-membinasaSatu menista lain gila. 29 Mei 1943
SENDIRI
Hidupnya tambah sepi, tambah hampaMalam apa lagiIa memekik ngeriDicekik kesunyian kamarnyaIa membenci. Dirinya dari segalaYang minta perempuan untuk kawannyaBahaya dari tiap sudut. Mendekat jugaDalam ketakukan-menanti ia menyebut satu namaTerkejut ia terduduk. Siapa memanggil itu?Ah! Lemah lesu ia tersedu: Ibu! Ibu!Februari 1943
RUMAHKU
Rumahku dari unggun-timbun sajakKaca jernih dari luar segala nampakKulari dari gedong lebar halamanAku tersesat tak dapat jalanKemah kudirikan ketika senjakalaDi pagi terbang entah ke manaRumahku dari unggun-timbun sajakDi sini aku berbini dan beranakRasanya lama lagi, tapi datangnya datangAku tidak lagi meraih petangBiar berleleran kata manis maduJika menagih yang satu.27 April 1943
TAK SEPADAN
Aku kira:Beginilah nanti jadinyaKau kawin, beranak dan berbahagiaSedang aku mengembara serupa Ahasveros.Dikutuk-sumpahi ErosAku merangkaki dinding butaTak satu juga pintu terbuka.Jadi baik juga kita padamiUnggunan api iniKarena kau tidak 'kan apa-apaAku terpanggang tinggal rangka. Februari 1943
untuk neneknda
Bukan kematian benar menusuk kalbuKeridlaanmu menerima segala tibaTak kutahu setinggi itu atas debudan duka maha tuan bertakhta.Oktober 1942
AKU
Kalau sampai waktuku‘Ku mau tak seorang ‘kan merayuTidak juga kau Tak perlu sedu-sedan ituAku ini binatang jalanDari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitkuAku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlariBerlariHingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak perduliAku mau hidup seribu tahun lagi Pembangoenan,No. 1, Th. I10 Desember 1945
KRAWANG-BEKASI
Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasitidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi. Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami, terbayang kami maju dan mendegap hati?Kami bicara padamu dalam hening di malam sepiJika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetakKami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.Kenang, kenanglah kami.Kami sudah coba apa yang kami bisaTapi
DIALAMATKAN KEPADA KHAIRIL ANWAR
Sabarlah khairilhisaplah rokokmu dalam dalamsebentar lagi akan datang puisiDuduklah di situ khairilaku sedang dalam perjalanan menjemputi puisi puisimereka tersebar di sekeliling kotaMasih berapa batang ada sigaretmu?kalau begitu tentu masih cukup buatmu menelan pemandangandan membuatnya jadi puisi yang merindang teduh sampai sanasungguhaku hanya berkeliling menjemputi cecer puisimutanpa berusaha
Aku; aku, kamu; Chairil
Aku; aku, kamu; ChairilAku bukan kamuWalaupun akunya kamuKamu juga akunya akuPadahal aku kamu banget gitu lochKamu pun aku banget-banget abeeesAku aku, kamu kamuKamu kamu, aku akuSemau maukuSemau maumuBiar aku padamu, selaluKali kali aja kamu juga padaku,Bisa jadi aku kekamu-kamuanDan kamu keaku-akuanAbisanKebetulanJangan-janganTahun depan kita seumuranNamunApabilaSementaraDiantaranyaMaka dari
Puisi Humor
Terang bersinar kulit putihmuHitam dan panjang urai rambutmuHarum semerbak wangi parfummu...Hii... takuuutt...Hantuuuuuu.......Sumber : ffin
Puisi Humor
Aku selalu setia menemani tiap langkahmuAku selalu teguh menopang berat tubuhmuAku selalu tabah kalau kau tak memerlukankuTak peduli kuterbuang, terbalik, atau terjepit kaki lemariKarena aku adalah sandalmu sejatiSumber : ffin
PerHatIan
Aku Cowok,dia cewekAku mengenalnya,dia mengenalkuAku naksir padanya dan bertanya"Maukah kamu jadi calon istriku?"Dia mengangguk tanda setuju"Tapi ada syaratnya,"kata dia"Katakan saja! apa syaratnya,"kataku"Aku butuh banyak perhatian""Hanya itu !?," tanyaku"Ya,hanya itu,PERhiasan,HArta,Tabungan,Investasi dan warisAN.""Jadi kapan kau akan melamarku?"sambungnya kemudianTak menjawab,aku balik kanan,
PUISI PENOLAKAN CINTA
jangan salah kan cinta karna tak bersalah jangan dera cinta bukan ia ingin terdera salahkan luka yg engan pergi salah kan ego diri yg tak bisa mencintai sepenuh hati jalan yg kita lalui tak lewat disana tapi ada jalan yg lebih indah, abadi dan sederhana hanya itu yg bisa kuberi kusalahkan diri tak mampu membalas kasih kusalahkan diri mengapa tak mendamba saja padamu tapi hati ini terlalu kecil
RINDU
Ruang hatiku terasa hampaHanya ada rindu yg mengetuk hati ini, selebihnya hanya ada bayanganmuDimana Qtermenung seorang diri wajahmu menyusup k bawah alam sadarQTiba-tiba....Sebuah negri kamu ciptakan dlm kesendirianku iniInikah namanya rindu?Yang kuharap malam ini hanyalah tenangmuYang kuinginkan saat ini hanyalah damaimuYang kupinta detik ini hanyalah bahagiamu...Untukmu kumenghimpun doaSemoga
SEBUAH PENANTIAN
Kusapa mentari pagigamit lengan pelangiYang mengintip dibalik awanKusibak tirai senjaYang membentang dibatas cakrawalaKududuk disini menantimu, meski gerimis menghalauku pergiKutetap disini menanti dan terus menantiHingga fajar terbit kembali
pergi
Adzan subuhAku ingin pulangKemasi semua mimpikuDan bergegas pergiTinggalkan semuanyaAdzan subuhAwalku menujuGaris tipis benci dan rindu mungkin tlah QmasukiAtaw mungkin dirinya...???Q gak maw terjebak dalam pradugaQmemilih diam dan tinggalkan kenangan ...Waktu jua yg pertemukan kami dan ia pula yang memisahkan kamiQbalut sepi ini dengan tirakatDan sedikit airmata.....
EMBUN dipagi hari
Dahan hati yg dulu lapukKini tiada lagiMusnah bersama angan dan angin malamHadirmu bagai embun di pagi hariSejukkan jiwa yg laraIjinkan aku merawat hatimu....Rinai hujan malam ini, baluti hati yg sepiKu ingin pergi melangkah mencari bahagia sejatiMeski lelah ini kubawa sampai matiKukan terus berjalan telusuri sepiPandangi bulan diatasmuMeski tinggi tuk digapaiNamun cahayanya menerpa wajahmuKujauh
JANJIKU
Ketika kau sedih aku kan mengeringkan air matamuKetika kau gentar q akan menghapus ketakutanmuKetika kau cemas q akan memberimu harapanKetika kau nyaris menyerah q akan membantumu bertahan,Ketika kau tersesat dan tak bisa melihat terang, q akan menjadi lenteramu bersinar terangInilah janji yang q ikrarkan sampai akhir hayatku, karena kau adalah sahabatku skaligus sbg saudara q...Tetes air mata yg
PERGI (01)
Kumerangkak diatas titian lapuk kehampaanSaat gerimis kotori pagi dengan lumpur kegalauanKusadar, diri ini hanya rumput liar yang tumbuh diatas permadani...Tak pantas kudisini...mengharap receh perhatianmu...
Pergi (02)
Ketika mendung mengurung malam,Kudisini menghiba menatap pedihSaat jejakmu tinggalkan aku, kudisini menapaki sepiSaat angin menari-nari, dingin menyergap tubuh iniKuingin bermimpi dan terus bermimpiSampai pagi menyapa diri iniSampai letih menyeretku pergi.....
“PERPISAHAN”
by ICH4NKTak ada slamat jalan...Kuingin pergi tanpa diantarTak ada tangis...Kuingin berhenti menangisi kegagalankuTak ada kata maaf...Tlah kuhapus kata itu dari memorikuTak ada peluk dan cium...Hanya menambah pedih rongga dadaku
HUJAN
Hujan mengapa kau turun saat malam kan tiba...Kau membuatku mengingat dan merindu seseorang yg kusayangi...Akankah kau sampaikan isi hatiku padanya?Kuyakin kau dapat ungkapkan padanya meski hanya tanda turunmu membasahi bumi...(Buat pemilik sms ini trims, wherever u are, i miss u.....)
SEPASANG BOLA MATA
Rona wajah meratap di altar kebahagiaanBeraroma gincu berirama syahduMengukir senyum terbalut kepuraanTerselimuti gaun bermahkotaWajah lugu berhiaskan jejaring rasaMenyembunyikan kesedihan di balik jubah kuningMeronta-ronta naik di altar kebahagiaanGincu berlalu bersama kristal beningPotret si kembang duduk bersama pangeranBola mata di bawah altar kebahagiaanBerbinar memandang gaun
KEIKHLASAN
Keikhlasan sifatnya non materialRela hati menelusuri kehidupanDengan tetesan keringat dan air mataDengan pengorbanan sebuah eksistensi diriHanya untuk mengubah paradigma semestaKeikhlasan bagian dari spiritualitasSedang spiritualitas tak terukur oleh materialWajah yang manis menjadi legamTerkena panasnya terik sang suryaHanya untuk mengharmonisasikan semesta.Adakah keikhlasan
HMI-KU
HMI-ku...Terkadang dianggap tak mempunyai arah yang jelasHanya berlindung di balik syariatTak terinternalisasi nilai-nilai Islam dalam diri kaderNilai-nilai Islam semakin tereduksi.HMI-ku...Mengapa gerakan lain hanya dengan semangat wahyu dan doktrinalmampu bertahan sedangkan kita tak bisa?Bukankah kita telah memiliki ciri-ciri gerakan idealMemiliki konsep teologi,kosmologi,epistemologi,sosiologi
IKRAR
Mega bertebaran di langit jingga sore itu.Senandung kata bernada terbawa anginYang menari di sela reranting.Bersuara merdu bak perindu merindu.Wajah manis duduk di altar ketermanguan.Menikmati penantian dalam kesendirian.Mencari asa yang masih tertinggal di antara realitas.Mungkinkah harap itu menjadi nyata.Wujudkan impian dalam khayal.Bilakah dermaga hidup terlabuhi.Menukar sunyi dalam
WANITA SHOLEHAH
Laksana rembulan...Menyinari insan bumi.Jika ia memandang...Dunia seakan tergetar karena ketulusannyaJika ia berkata...Dunia seakan terlena karena kelembutannya.Jika ia tersenyum...Duniapun ikut tersenyum karena keikhlasannya.Laksana pelita...Tubuh terbakar demi sebuah pengorbanan.Menjadi penuntun di tengah gemerlapnya dunia.Laksana sahabiyah...Langkah kakinya bagai langkah Fatimah.Hidupnya penuh
SEPUTIH HATI
untuk musaat ini aku akan pergi jauh.demi kerinduanku yang semakin sangat..demi sebuah pengabdian.pada ayah bundajujur aku akuiaku masih mengingatmu...Dan...aku tak akan bisa melupakanmu.Dan...yakinlahaku akan menunggumu di dermaga.
RINDU
Kawan...janganlah katakanBahwa aku melarikan diri dari perjuanganSesungguhnya aku baru memulainyaDi kejauhan aku merasa tersiksaSuka-duka yang aku lewati sendirianTak akan bisa tergantikanDan tak seindah selain bersama kalianAku rindu tuk menyelimuti para kader KohatiDikala malam saat mereka terlelapRindu kemarahan dan air mata para kader ikhwanKarena aku selalu dituduh mencipta
SYAIRKU ADALAH TANGISAN PANJANGKU
Aku harus terus menulisKarena menulis adalah mimpikuTapi……Jika tulisanku adalah tangis?Haruskah aku terus menulisAku harus terus mencintaKarena cinta adalah ruh dan ujudkuTapi…..Jika cinta adalah perih?Haruskah aku terus mencintaPara perempuan…..Jika kau baca syair-syairkuMaka kau akan temukan aliran air mata tiada hentiMaka kau akan temukan kepiluan dan kesepaian tak bertepiSemua karenamuSemua
YANG MANAKAH PEREMPUANKU?
Pembaca…Kalau boleh bertanya…Kenapa bidadariku selalu saja adalah bidadari orang lain?Kenapa perempuan tepilihku selalu saja perempuan terpilih orang lain?Begitu sedikitkah perempuan cantik di dunia ini sehingga selalu saja tak tersisa untukku?Begitu sedikitkan perempuan “yang…” padakuCoba bacalah aku menjawabnya pembaca….Tapi jika kamu sepertiku, yang menangis di belantara pencarianMarilah
SANG PECINTA
Para pecinta adalah orang-orang gilaAtau para pemabukYang tak pernah ingat realitasDalam dirinya hanya ada satu harapBerkhalwat dengan kekasihLisannya takka pernah lepasa dari ingatNamun…Kecemburuannya selalu menjajahMenghancurkan semua adaEntah…Bin MuhsinJuli 2001
INILAH DIRIKU
Aku seperti iniJika mau ambillahJika tidak…TerserahAsal Tuhan tidak murkaAkupun bahagiaAku ini seperti iniPerubahan dalamkuAkan menghilangkankuTerserah…Aku telah mengerti dirikuAku mengerti Tuhanku24 Mei 2002
Seikat Remang
Ditulis oleh wahyu heriyadiPapan menyumpal kataMenahun penuh umpatDiriak kalimat tanyaMenuai tawa lelapDesir mewarna padananSeikat remangMenerobosMeneriakkan papanYang jatuh muramYang luap kata
Sesal
Ditulis oleh Risti SukocoLangkah kakiku terhenti dalam derap yang teredamMau kembali kesemula usai sudahMelangkah lagi, tak tentu arahHanya teriakku yang tertingkap oleh malamDan sejuta sunyi yang mengelilingi disekitarkuyang semakin menyadarkanku akan salahnya langkahkuDepan, belakang, samping kanan sama saja seperti pekatnya malammembuatku semakin sadar, tak ada lagi jalan keluaruntuk melangkah
Beda
Ditulis oleh Dwi AndariAku terjajar,Terdiam di sudut kehampaan.Bukankah Cinta itu adalah Pelangi penuh warnaSenja dengan semburat jingga sempurnaTapi mengapa dlm dekapan kami hanya ada 2 warna samaHitam,Dan hitam.Aku terjajar,Terjatuh ditampar kenyataanBegitu mahal harga yg sudah kami bayarUntuk menjadi tidak munafiq seperti sekarangEntah berapa lagi yang harus kami keluarkanUntuk bisa tetap
SMS Kata-kata Mutiara Lebaran
Jika engkau belum mampu menyuci dosamu, maka janganlah kau tutup pintu maafmuBelanjalah pakaian baru untuk hari rayamu. Tapi…hati bersih hendaknya sudah ada bersamamuPandangalah wajah bayi nan suci. Pasti jiwamu kan riang kembali. Lelah kan musnah. Jenuh pasti menjauh. Begitu pulalh insan yang berhasil menjalani shaum selama Ramadhan …
SMS Lebaran Hari Idul Fitri
Ucapan ini kupersembahkanbersama jiwa nan merindukanuluran tangan saling berjabatanagar dedaunan dosa berguguranBiarpun kita tak berjumpahati kita tiadalah terpisahBiarpun dosa terkirakiranya maaf tetap melimpahSumber: Puisicintaku
SMS Lebaran buat Yang Tidak Mudik
walau aku tak pergitapi jiwaku yang kembaliku tak pulang bukan keinginantapi keterbatasan dan kelemahankemana akan pergi?tanahku adalah di sinikemana akan pulang?akulah yang dikunjungi orangadakalanya kenyataan berbeda dengan keinginanbiarlah sms ini menjadi perwakilanbukan jasad semata yang dirindukantapi cinta yang tak terpalingkanSumber: Puisicintaku
Puisi Lebaran Part 2
Entah berapa kataku yang melukai hatimuentah berapa sikapku yang menyakitimutapi aku tak pernah berhenti berharap padamukau bukakan pintu maafmuLangit tersenyum memandang bumibumi gembira menyambut malamsiapa orang yang tak pernah tersakitimaaf lahir batin pelebur kesalahanSumber: puisiislam
Puisi Lebaran Part 1
Pandanglah bintang oleh musanggupkah engkau menghitungnya?Rabalah dosa di langit hatikutegakah kau biarkan aku tak berdaya?Idul Fitri akan menjelangsegala dosa kembali terkenangayah bunda tunggulah aku datangtuk bersimpuh memohon ampunanSumber: puisicintaku
Cukai Hidup
By Khaleed TujuhSeperti biasa,Tersepit dengan keadaan sekeliling yang ligat berlomba2 mencapai kekayaan dan kesenangan hidup!Tersepit dengan berbagai2 undang2 dan segala macam CUKAI!Gaji tidak seberapa...Perbelanjaan hidup semakin tinggi!Yang pasti ialah, mesti bayar macam2 bill yang datang mengila setiap bulan!Dari kiri dan kanan!Tekanan pekerjaan semakin menyepit!Pekerja asing sentiasa menunggu
Ucapan Lebaran dari Teman-teman
Sambut idulfitri dengan kesucian hati.Sersihkan diri, ulurkan tanganDan saling memaafkanMinal aidin walfaizinMohon maaf lahir dan bathin=========Diantara waktu yang telah berlaluKadang terselip salah dan dosaKarenanya sebelum takbir berkumandangBila ada rasa melukai jiwaBila ada kata yang mengusik hatiBila ada lisan mengurai benciDengan segala kerendahan hatiSaya mengucapkan minal aidin wal
Puisi Lebaran buat Ayah dan Ibu
tak ada kata yang mampu terucaptak ada sedih yang terlihathanya air mata yang bercucuranair mata kebahagiaanminta ampun pada ayah dan ibuaku bersujud dipangkuan nyamata ini tak mampu menahan linangan air matabibir ini tak mampu menyembunyikan isak tangishati juga tak mampu menahan kepiluanmaaf kan aku ayah dan ibuaku tau aku bukan anak yang sempurnaanak yang menjadi yang seperti kalian
Subscribe to:
Posts (Atom)
Blog Archive
-
▼
2008
(332)
-
▼
October
(54)
- Menulis Cerita "Ibu"
- Aku ini binatang
- Rizkiku
- Inginku…
- Bimbang
- Jeritan Alam
- MAYOGA
- Pencarianku
- Sepatah Kata Buat Sahabatku
- DOA
- DI MESJID
- SENDIRI
- RUMAHKU
- TAK SEPADAN
- untuk neneknda
- AKU
- KRAWANG-BEKASI
- DIALAMATKAN KEPADA KHAIRIL ANWAR
- Aku; aku, kamu; Chairil
- Puisi Humor
- Puisi Humor
- PerHatIan
- PUISI PENOLAKAN CINTA
- RINDU
- SEBUAH PENANTIAN
- pergi
- EMBUN dipagi hari
- JANJIKU
- PERGI (01)
- Pergi (02)
- “PERPISAHAN”
- HUJAN
- SEPASANG BOLA MATA
- KEIKHLASAN
- HMI-KU
- IKRAR
- WANITA SHOLEHAH
- SEPUTIH HATI
- RINDU
- SYAIRKU ADALAH TANGISAN PANJANGKU
- YANG MANAKAH PEREMPUANKU?
- SANG PECINTA
- INILAH DIRIKU
- Seikat Remang
- Sesal
- Beda
- SMS Kata-kata Mutiara Lebaran
- SMS Lebaran Hari Idul Fitri
- SMS Lebaran buat Yang Tidak Mudik
- Puisi Lebaran Part 2
- Puisi Lebaran Part 1
- Cukai Hidup
- Ucapan Lebaran dari Teman-teman
- Puisi Lebaran buat Ayah dan Ibu
-
▼
October
(54)