"Aku sadari bila malam semakin melejit
Nampak padaku setiap lelehan wajahmu
Indahnya setiap desiran yang tersirat
Tertumpah pada setiap detakan relungku
Yang menginginkanmu satu dalam jiwaku
Oleh tepukan cinta yang memanggil hatiku
Pada sebuah pertemuan yang tertakdir
Entahlah sangat menggetarkan kehidupan
Rangkaian siluet yang merajukkan asa
Tanpa keraguan yang memenuhi kalbu
Ingin yang bukan
Blog Archive
-
▼
2012
(291)
-
▼
January
(33)
- Puisi Do’a
- Puisi Jalan Cinta - Khalil Gibran
- Puisi Untuk Ibu Pertiwi - Khalil Gibran
- Puisi Cinta Khalil Gibran
- Puisi Dari Petikan Sang Nabi (The Prophet) Khalil ...
- Puisi Persahabatan Khalil Gibran
- Puisi Cinta Pertama
- Puisi Menunggu
- Puisi Tentang Persahabatan
- Puisi Kawan
- Pantun Sukacita
- Puisi Persahabatan Kahlil Gibran
- Puisi Kesetiaan
- Puisi Kangen
- Puisi Aku Sangat Merindukanmu
- Puisi Selamat Pagi
- Puisi Bukan Untuk Ku
- Indahnya Persahabatan
- Indahnya Kematian
- Cintaku hanya untuk Bidadari Hati
- sangkar asmara....
- Kerinduan angin Pada Bidadari
- Rimba Raya
- Embun pagi........
- Jadikan Aku Kekasihmu Tuhanku
- Puisi Aku Mencintaimu
- Hatiku sebutir salju putih
- Puisi Aku jatuh cinta
- Puisi Menghalau Cinta..............
- Puisi bisik cinta kilau sejuta warna
- Puisi Setiap Awal Huruf Yang Terpikir
- Keagungan Ilahi (Al Muktashim)
- Keindahan Fantasi Cinta (Al Muktashim)
-
▼
January
(33)